Kamis, 19 Januari 2017

Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Pada Pt Pertamina

Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Pada Pt Pertamina

Berdasarkan hasil penelitian mengenai sistem akuntansi penggajian di PT. Pertamina, peneliti mencoba untuk memberikan analisis sistem pengendalian internal terhadap sistem informasi akuntansi penggajian di PT. Pertamina sebagai berikut :

1. Struktur Organisasi 
Struktur organisasi merupakan kerangka pembagian tanggung
jawab dan fungsional kepada unit-unit organisasi yang dibentuk untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan dan agar perusahaan dapat berjalan kearah tujuan yang diinginkan. Struktur organisasi merupakan wadah dari pelaksanaan kegiatan dan mencerminkan atas pendeklarasian wewenang dan tanggung jawab terhadap masing-masing bagian.
Berdasarkan unsur sistem pengendalian intern yang baik , fungsi keuangan dan fungsi akuntansi harus terpisah. Dalam struktur organisasi pada PT. Pertamina pemisahan tugas pada bagian Keuangan dan Akuntansi tidak dipisahkan secara tegas tanggung jawab bagian keuangan dan akuntansinya, ini berkenaan dengan fungsi operasi yang tidak dipisahkan secara tegas dengan fungsi akuntansi. Hal ini dapat dilihat dari pembuatan bukti kas keluar dan pembuatan slip gaji yang seharusnya dilakukan oleh bagian akuntansi secara tersendiri.

2. Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan
Sebagai lokomotif perekonomian bangsa Pertamina merupakan perusahaan milik negara yang bergerak di bidang energi meliputi minyak, gas serta energi baru dan terbarukan.Pertamina menjalankan kegiatan bisnisnya berdasarkan prinsip-prinsip tata kelola korporasi yang baik sehingga dapat berdaya saing yang tinggi di dalam era globalisasi.

A. Sistem apa yang digunakan untuk melakukan penagihan pada pelanggan ?
Adapun prosedur yang harus dilakukan untuk melakukan penagihan efektif agar tujuan tercapai sebelum dilakukan peminyakkan atau bahasa lainnya adalah pengiriman minyak maka disertai dengan invoice (2 lembar), faktur sebagai pengganti DO (Delivery Order) (3 lembar) dan juga tanda terima barang (3 lembar) sebagai bukti penagihan. Dokumen Faktur digunakan jika pengiriman barang melalui tanki motor/pipa, jika melalui kapal tanker menggunakan B/L (Billed of Loading). Setelah semua dirasa lengkap dan sebelum tanggal jatuh tempo maka bagian HPN akan membuatkan surat tagihan yang ditujukan untuk PT. Petrokimia Gresik (pihak pembeli atau pelanggan)
Dokumen Yang Terkait :
Adapun dokumen yang terkait didalamnya :
1. Invoice
Invoice merupakan rincian, hasil rekapan data dan di dalamnya ada nomor kode customer yang harus diminta melalui PT. Pertamina pusat. Bukti invoice ini terdiri dari rangkap dua yang akan didistribusikan :
a. Lembar pertama untuk PT. Petrokimia Gresik sebagai bukti permintaan
b. Lembar kedua untuk PT. Pertamina (Persero) sebagai arsip yang digunakan sebagai bahan untuk Audit internal maupun eksternal
2. Faktur /DO (Delivery Order)
Faktur adalah tanda bukti adanya transaksi yang telah dilakukan. Bukti ini terdiri rangkap tiga yang akan didistribusikan :
a. Lembar pertama untuk PT. Petrokimia Gresik sebagai bukti bahwa telah ada peminyakkan.
b. Lembar kedua untuk tranporter bagian yang diberikan tanggung jawab mengirimkan minyak sebagai bukti bahwa minyak telah dikirimkan ke PT. Petrokimia Gresik.
c. Lembar ketiga untuk PT. Pertamina (Persero) untuk arsip.
3. Bukti Terima Barang
Bukti terima barang digunakan untuk bukti bahwa minyak telah diterima oleh pihak yang bersangkutan. Bukti ini terdiri dari rangkap tiga.
a. Lembar pertama untuk PT. Petrokimia Gresik digunakan untuk bukti hasil realisasi dilapangan. 40
b. Lembar kedua untuk PT. Pertamina (Persero) sebagai hasil dan dijadikan sebagai dasar penagihan
c. Lembar ketig untuk PT. Pertamina (Persero) untuk arsip.
4. Dibuatkan surat tagihan sejumlah realisasi minyak, dikalikan harga yang diterbitkan.
5. Ditujukan kepada atasan yang bertanggung jawab, dalam hal ini Kepala bagian HPN kemudian dilanjutkan otorisasi oleh pihak manager.

Bagian Yang Menangani Sistem Penagihan Piutang:
1. Bagian HPN
Memiliki fungsi mendownload invoice dari sistem yang nantinya sebagai dasar penagihan serta membuat surat tagihan.
2. Bagian Pengawas Utama (Kepala Bagian)
Memiliki fungsi sebagai monitoring atau pengawas kinerja staf HPN sekaligus mengotorisasi (paraf) untuk bisa dilanjutkan otorisasi ke manager keuangan.
3. Manager Keuangan
Memiliki fungsi mengotorisasi piutang yang akan ditagihkan.

B. Bagian sistem mana yang sering menyebabkan kesalahan ?
Bagian yang sering menyebabkan kesalahan yaitu pada bagian HPN didalam menagih pitutang kepada pelanggan.

C. Bagaimanakah masalah ini mempengaruhi produktifitas karyawan ?
Adanya dua orang pekerja yang kurang koordinasi dalam pekerjaan, contohnya, yang sering terjadi pada bagian HPN, A menagihkan piutang mulai dari urutan nomer 1 sampai 10 perusahaan, B menagihkan 10 sampai 20 urutan perusahaan maka urutan perusahaan no 10 ditagihkan dua kali.Hal tersebut merupakan hambatan yang sering terjadi pada saat proses penagihan.Selain itu juga, tingkat intensitas pekerjaan yang padat tidak diimbangi dengan banyaknya pekerja yang cukup, apabila pekerjaan banyak maka pekerjaan diakukan sampai lembur. Hal ini menjadi salah satu faktor yang dapat menyebabkan human error, karena kondisi fisik yang tidak fit maka dapat mempengaruhi hasil kerja, hingga timbul adanya dobel tagih, piutang yang telah ditagihkan, ditagihkan kembali sehingga menimbulkan complain customer.


3. Praktik yang Sehat
a.      Melakukan Pengawasan Kegiatan Absensi oleh Bagian Operasional
Untuk menjamin keandalan data absensi karyawan maka harus dilakukan pengawasan terhadap pencatatan data absensi karyawan oleh pengawas disetiap divisi. Dengan diawasinya pencatatan ini dapat menghindari perekaman atau pencatatan data absensi yang tidak benar-benar hadir di perusahaan. Pada PT. Pertamina Pengawasan sudah dilakukan karena sudah ada bagian pengawas untuk setiap divisi.

b. Pembuatan Daftar Gaji Harus Diverifikasi Kebenarannya dan Ketelitian Perhitungannya oleh Fungsi Akuntansi Sebelum Dilakukan Pembayaran
Pada sistem akuntansi penggajian PT. Pertamina pembuatan daftar gaji atau slip gaji belum diverifikasi kebenarannya dan ketelitian perhitungannya oleh fungsi akuntansi. Karena pada PT. Pertamina belum terdapat bagian akuntansi sehingga perlu adanya penambahan bagian baru, yaitu bagian akuntansi untuk memverifikasi kebenaran dan ketelitian perhitungan daftar gaji atau slip gaji sebelum dilakukannya pembayaran.
Usulan      : Daftar Pembayaran Gaji Outsourcing harus diverifikasi kebenaan dan
                   ketelitian perhitungannya oleh Fungsi Akuntansi.

 4.     Sumber Daya yang Kompeten
PT. Pertamina melakukan training secara berkala baik kepada karyawan baru maupun lama untuk diperbaharui kemampuannya serta mengasuh karyawan menjadi lebih baik lagi.
Penempatan karyawan serta pekerjaannya sudah sesuai dengan kualifikasi yang ditetapkan perusahaan.




Read More ->>

Selasa, 17 Januari 2017

Sistem Informasi Akuntansi DFD & ERD

Sistem Informasi Akuntansi tentang FLOWCHART, DIAGRAM CONTEX, DFD, & ERD


Yolanda Jemny Setiwan 
3C114449
3DB05

1. Flowchart





2. Diagram Context



3. DFD



4. ERD

Read More ->>
Diberdayakan oleh Blogger.

Pages - Menu